Pengungkapan Dana Kementerian dan Misi Tersembunyi


Terbongkarnya sejumlah kasus yang melibatkan anggota DPR merupakan shock terapy bagi para wakil rakyat yang “doyang uang” ketimbang kerja konkrit sebagai wakil rakyat. Kenyataan yang menggelikan lagi ketika kasus yang sempat dilontarkan Deputi Bank Indonesia dan melibatkan salah seorang anggota DPR, sehingga ia pun di keluarkan oleh partai akibat dari perbuatannya itu.

Ketika kasus itu juga mencuat dan sempat ramai sekian lama beritanya di media massa—terbuktilah Aulia Pohan yang juga besannya Presiden SBY salah satu aktor yang bermain “suap”. Adalagi sekarang mengenai Menteri Agama yang membuka bahwa pihak Depag pernah memberikan “sejumlah” uang kepada dua anggota DPR. Terbukti, dua orang wakil rakyat tersebut dalam salah satu media cetak disebutkan jika dianggap salah maka akan dikembalikan. Bahkan, hal itu merupakan dana bukan sembarang dikeluarkan.

Tapi, kenapa hal ini baru dibongkar? Penulis merasakan hal ini ada misi tersembunyi, terlebih ketika seorang menteri yang menyuatkan hal ini. Apalagi kini para menteri juga akhir-akhir ini dengan “tenang” menggunakan dana negara atau departemen untuk beriklan atas suksesnya program yang sudah dijalankan selama empat tahun terakhir. Serasa, semua sudah sangat susah untuk dibedakan antara pengungkapan kebenaran dan misi “kampanye”.**

Tidak ada komentar: