Janji?


Sekilas memang pernyataan/statement yang mengharukan. Ketika Presiden SBY akan kembali menurunkan harga solar sebesar Rp500 per liter karena melihat kondisi nelayan kita. Pernyataan yang disambut oleh kebanyakan masyarakat nelayan di Gresik, Jawa Timur, itu, tak tanggung-tanggung janji lagi yang dilontarkan Presiden SBY.

Janji-janji SBY-Kalla dulu (kampanye ketika Pemilu 2004) yang kini banyak yang “gombal” karena kondisi global, salah satunya dengan naik-turunnya harga minyak dunia—tak hanya sekedar didiskon, bahkan direduksi. Kenapa mesti dikatakan “Presiden berjanji kepada nelayan”? Atau, “Demi nelayan”? Apakah kita sudah “tebal muka” ketika janji yang tak terlaksana.

Bak, menyiram air di padang pasir tandus. Jadi, tetaplah air itu simbol air, dan gurun simbol kering tandus. Masyarakat kini sudah mendapat “antibiotik” yang teramat banyak. Tapi, tidak berarti terus menerus seperti ini kondisinya. Apalagi cuma Rp500 saja. ***

Tidak ada komentar: