Konversi Minyak Tanah Tidak Tepat Sasaran


Program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan akibat harga minyak tanah yang tinggi, sangat tidak tepat sasaran. Karena, kenyataannya banyak warga yang tidak mendapatkan gas elpiji paket konversi minyak tanah—yang mana pemakian gas elpiji bisa mencapai target hingga 40 juta paket untuk 40 juta KK untuk 2009. Di Jakarta Selatan, bahkan ada yang berpura-pura sebagai masyarakat yang layak kebagian gas elpiji. Malah, sejumlah orang pun banyak yang mendapatkan gas elpiji bisa mencapai lebih dari satu tabung.

Ada sejumlah orang yang menggunakan kesempatan untuk mendapatkan hingga beberapa tabung untuk dijual kembali. Sehingga, jatah orang tadi bisa ditukarkan uang yang ditampung oleh sekelompok orang yang berduit. Mereka berusaha mengimingi hingga harganya Rp150 ribu.

Iming-iming itu wajar dilakukan oleh anggota masyarakat yang mendapat jatah program konversi itu. Karena, untuk menutupi kebutuhan memasak mereka bahkan rela dirinya kembali lagi ke minyak tanah untuk bahan bakar. Atau, mereka yang menggunakan kayu bakar pun rela sesak nafas lagi di dapurnya.**

Tidak ada komentar: