WHO: Penanganan Risiko Kesehatan Global Cegah Kematian Dini


Angka harapan hidup global dapat naik sebesar hampir lima tahun dengan melakukan penanganan secara efektif lima faktor utama yang mempengaruhi kesehatan, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam satu laporan, Selasa (27/10).

Kelima faktor utama tersebut -- kekurangan berat badan pada masa kanak-kanak, seks yang tak aman, kekurangan air bersih, kebersihan dan kesehatan, dan tekanan darah tinggi -- bertanggung jawab atas seperempat dari 60 juta kematian yang diperkirakan terjadi setiap tahun, ungkap laporan berjudul "Global Health Risks" tersebut.

Laporan itu, yang menggunakan data luas dari penelitian WHO dan jurnal ilmiah lain, menggambarkan secara keseluruhan 24 faktor yang memengaruhi kesehatan. Semuanya ini merupakan campuran antara faktor lingkungan, perilaku dan psikologis, seperti polusi udara, penggunaan tembakau dan gizi buruk.

Hal yang juga menjadi perhatian dari laporan itu adalah dampak gabungan dari sekian banyak faktor risiko. Banyak kematian dan penyakit disebabkan oleh lebih dari satu faktor resiko dan mungkin dicegah dengan mengurangi setiap faktor risiko yang bertanggung jawab atas semua itu.

"Lebih dari sepertiga kematian anak global dapat disebabkan oleh sedikit faktor risiko gizi seperti kekurangan berat badan pada masa kanak-kanak, pemberian air susu ibu yang tak memadai, dan kemerosotan zat besi," kata Colin Mathers, koordinator WHO bagi kematian dan bebas penyakit, dalam laporan tersebut.

"Memahami pentingnya hubungan faktor resiko kesehatan membantu pemerintah memperkirakan kebijakan kesehatan yang akan mereka terapkan," ujar Mathers.

Menurut laporan tersebut, delapan faktor resiko saja menjadi penyebab lebih dari 75 kasus penyakit jantung, penyebab utama kematian di seluruh dunia. Semua itu adalah konsumsi alkohol, glukosa darah yang tinggi, penggunaan tembakau, tekanan darah tinggi, indeks massa tubuh yang tinggi, kolesterol tinggi, sedikit mengkonsumsi buah dan sayuran dan kurang beraktivitas.

Sembilan resiko prilaku dan lingkungan hidup, katanya, ditambah dengan tujuh kasus infeksi bertanggung jawab atas 45 persen kematian akibat kanker di seluruh dunia.

Aktualisasi Peran Pemuda


PEMUDA sesungguhnya bukan sekadar bagian dari lapisan sosial dalam masyarakat. Mereka memainkan peranan penting dalam perubahan sosial. Tapi, jauh daripada itu, pemuda merupakan konsepsi yang menerobos definisi pelapisan sosial tersebut, terutama terkait dengan konsepsi nilai-nilai. Sejarawan Taufik Abdullah (1995) memandang pemuda atau generasi muda adalah konsep-konsep yang sering mewujud pada nilai-nilai herois-nasionalisme.

Hal itu disebabkan keduanya bukanlah semata-mata istilah ilmiah, melainkan lebih merupakan pengertian ideologis dan kultural. 'Pemuda harapan bangsa', 'pemuda pemilik masa depan bangsa,' dan sebagainya, betapa mensyaratkan nilai yang melekat pada kata 'pemuda'. Pernyataan menarik tersebut, dalam konteks Indonesia sebagai bangsa, menemukan jejaknya. Itu disebabkan berbicara sosok pemuda memang identik dengan nilai-nilai dan peran kesejarahan yang selalu melekat padanya. Sosok pemuda selalu terkait dengan peran sosial-politik dan kebangsaan.

Itu dapat dipahami mengingat hakikat perubahan sosial-politik yang selalu tercitrakan pada sosok pemuda. Citra pemuda Indonesia tidak lepas dari catatan sejarah yang telah diukirnya sendiri.

Taufik Abdullah pernah menyatakan betapa peristiwa-peristiwa besar di negeri ini dilalui dan digerakkan pemuda. Sejarah mencatat Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 merupakan rekayasa sosial-politik para pemuda Indonesia dalam menggerakkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia melawan penjajah kolonial.

Tonggak penting itu direkatkan lagi oleh Ikrar/Sumpah Pemuda, yang menegaskan kesatuan niat, kebulatan tekad dan semangat satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa nasional Indonesia pada Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928. Lalu, semangat nasionalisme tersebut mengkristal dan menemukan momentumnya saat diproklamasikannya Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Hatta.

Tidak mengherankan jika kemerdekaan Indonesia tak lepas dari gerakan 'revolusi kaum muda'. Sebagaimana dinyatakan Taufik Abdullah, prestasi dan citra kaum muda Indonesia begitu menyejarah sepanjang berdirinya Republik Indonesia. Pergantian rezim ke rezim di Indonesia juga melibatkan pemuda. Sedemikian melekatnya nilai-nilai kepeloporan dan semangat kebangsaannya sehingga tentu saja ini menjadi beban sekaligus tanggung jawab moral sosial pemuda Indonesia ke depan.

Sering didapati dalam banyak artikel (tulisan) dan kita sendiri bahkan menyaksikan peran partisipasi pemuda yang sangat besar dalam membangun, menyumbang, dan mendukung perkembangan bangsa. Dengan demikian sesungguhnya, diskursus kepemudaan tidak semata terkait dengan persoalan politik. Namun, memiliki spektrum yang lebih luas, mencakup seluruh dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pernahkah kita mendengar slogan 'sekarang pemuda, besok akan menjadi pemimpin'. Pernyataan itu mendorong kita untuk memperhatikan eksistensi pemuda di masa lalu, kini dan mendatang. Dengan mengetahui semua fakta, kita sadar, betapa pentingnya peran kesejarahan pemuda untuk masa depan 'republik yang sedang menunggu ini'. Pemuda dianggap lambang semangat api revolusi yang tak pernah redup. Lambang keberanian dan semangat yang tak pernah pudar.

Pemuda melambangkan kekuatan yang tak pernah hancur! Atas alasan itu, Presiden Soekarno suatu ketika pernah berkata, "Berikan padaku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia." Dari pernyataan itu kita dapat menyimpulkan Soekarno lebih mengapresiasi pemuda ketimbang orang tua. Mengapa? Karena mereka memainkan peranan yang besar dan mempunyai potensi serta energi yang besar dalam menggerakkan suatu perubahan sosial.

Revolusi mati muda
Namun, jika melihat realitas pemuda Indonesia yang ada kini, sungguh jauh panggang dari api. Bila mengutip pernyataan M Yudho Haryono, gagasan dan visi reformasi yang diusung kaum muda dengan sendi moral, ide, dan gagasan bersih pada akhirnya harus tunduk pada takdir yang tidak bisa dielakkan. Ia menemukan ekspresinya dengan menjelma menjadi rutinitas dan tanpa (realisasi) harapan. Ia menerima kenyataan-kenyataan riil yang menyeretnya secara kuat untuk tenggelam. Pesonanya memudar, karismanya melarut, dan daya revolusinya mati muda.

Akibatnya, sambil menunggu drama politik dan peruntungan antara rakyat dan penguasa, eksekutif dan legislatif, penambahan umur kita menyela untuk menandai semakin rentanya republik ini. Renta bagai zombi, tanpa gambaran bernas masa depan, hanya sedikit cercah harapan. Apa mau dikata, melalui Pemilu 2009 yang baru saja dilewati ini, kita memang kehadiran drama realis politikus bersih yang terulang tanpa bisa dielakkan; kalah mengenaskan. Dari rezim ke rezim, dari pemilu ke pemilu, drama dan pertarungan atas nama moral bersih berputar tanpa skenario baru sehingga tidak menghasilkan kejayaan yang elegan. Sebaliknya muncul dengan wajah buram, menguasai banyak medan pertempuran, tapi kalah telak di akhir perang; banyak di mana-mana, tetapi selalu tak mendapat apa-apa.

Dari waktu ke waktu, drama dengan modal moral bersih kalah oleh lupa karena miskin kader dan agenda. Meninggalkan ingatan untuk menjejer luka-luka baru yang luka lamanya tak tersembuhkan.

Atas beberapa alasan itulah, pentingnya upaya mendialogkan kembali diskursus tentang peran dan eksistensi pemuda dalam konteks pembangunan Indonesia dengan menguatkan nilai-nilai kerakyatan secara luas agar partisipasi dan kemanusiaan dapat dirayakan dengan sedikit harapan.

Agar tidak paria di negara merdeka, tetapi juga tidak fobia terhadap negara dan kapitalisme.

Oleh Abdul Ghopur, Peneliti pada Nusantara Centre

Menengok Makam Pencipta Lagu Indonesia Raya


Hari Sumpah Pemuda selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Dalam upacara ini, lagu kebangsaan Indonesia Raya selalu dikumandangkan.

Lagu ini dinyanyikan untuk pertama kalinya di Indonesia pada kongres Sumpah Pemuda pada 1928, saat negeri ini masih bernama Hindia Belanda.

Berbicara tentang lagu Indonesia Raya, tentunya tak lepas dari nama penciptanya, Wage Rudolf (WR) Supratman. Meski sudah tiada, namun namanya masih harum. Makamnya sendiri berada di Surabaya tepatnya di Jalan Kenjeran.

"Makam WR Supratman lebih sering dikunjungi pelajar yang ingin belajar sejarah," ujar juru makam, M. Ghufron, kepada wartawan di makam WR Supratman di Jalan Kenjeran, Surabaya, Selasa (27/10/2009).

Makam itu sendiri cukup lebar karena berdiri di lahan seluas 50 x 50 meter. Namun makam WR Supratman berada di dalam cungkup selebar 6 x 6 yang menaunginya.

Dengan bertahtakan marmer, makam WR Supratman cukup unik. Tanah pada makamnya membentuk ukiran biola dan terukir juga lirik lagu Indonesia Raya di atas makamnya.

Selain makam, terdapat pula diorama tentang WR Supratman. Di sisi Barat makam terdapat dinding granit bertuliskan lirik lagu Indonesia Raya. Di depannya berdiri patung WR Supratman sedang menggesek biola.

Di sisi Selatan makam tertempel dinding granit yang menceritakan biografi WR Supratman. Makam tersebut cukup asri dengan rindangnya berbagai pohon yang menaunginya.

Dari pengamatan detiksurabaya.com, makam tersebut cukup terjaga kebersihannya. Setiap pagi dan sore, Ghufron dan istrinya selalu membersihkannya dari rontokan daun dan debu. Patung WR Supratman pun dengan teratur selalu dibersihkan jika sudah nampak kusam.

"Yang susah paling membersihkan kotoran burung gereja yang bersarang di atap cungkup makam," tandas Ghufron.

Apakah Manusia Masih Berevolusi?


Manusia modern (Homo sapiens) masih terus berevolusi. Meski banyak yang meyakini bahwa seleksi alam telah berhenti karena kini hampir setiap orang hidup cukup lama untuk memiliki anak, penelitian baru dari Massachussets mengenai populasi membuktikan bahwa evolusi masih berlangsung.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin ahli Biologi Evolusi Universitas Yale, Stephen Stearns, mendapati bahwa seleksi alam tak lagi didorong kemampuan survival, tetapi tergantung pada perbedaan kesuburan perempuan. “Variasi dari kesuksesan reproduksi masih ada di antara kita sehingga beberapa sifat yang berhubungan dengan kesuburan terus dibentuk oleh seleksi alam,” kata Stearns. Artinya, wanita dengan lebih banyak anak akan lebih mudah menurunkan sifat-sifat tertentu pada keturunannya.

Tim Stearns memeriksa statistik 2.238 wanita pasca-menopause yang berpartisipasi pada Penelitian Jantung Framingheart, yang mencatat sejarah medis 14.000 penduduk di Framingham sejak 1948. Para peneliti mencari hubungan antara karakteristik fisik wanita—termasuk tinggi, berat, tekanan darah, serta kadar kolesterol—dan jumlah keturunan mereka.

Mereka menemukan, wanita yang gemuk (bukan kegemukan) cenderung memiliki banyak anak. “Wanita dengan kadar lemak yang sedikit, tak berovulasi,” ujar Stearns. Hal sama juga terjadi pada wanita dengan tekanan darah dan kadar kolesterol yang rendah.

Menggunakan analisis statistik canggih yang memasukkan faktor-faktor sosial dan budaya yang bisa memengaruhi angka kelahiran, para peneliti menemukan bahwa ciri-ciri tersebut diturunkan dari ibu ke anak perempuan dan cucu perempuannya.

Bila tren tersebut terus berlanjut tanpa perubahan hingga 10 generasi mendatang, rata-rata wanita Framingham pada tahun 2409 akan lebih pendek 2 cm, 1 kg lebih berat, mempunyai jantung yang lebih sehat, memiliki anak pertama 5 bulan lebih cepat, dan memasuki menopause 10 bulan lebih lambat dari wanita sekarang.

“Evolusi ini berjalan lambat, tapi mirip dengan apa yang kita lihat pada tumbuhan dan hewan. Sepertinya tak ada pengecualian terhadap manusia,” ujar Stearns mengenai penelitian yang dipublikasikan pada 21 Oktober dalam Procceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).

Douglas Ewbank, seorang demografer di Universitas Pennsylvania yang juga berperan dalam analisis statistik, mengatakan bahwa faktor budaya yang cenderung berdampak lebih menonjol dari seleksi alam pada pembentukan generasi mendatang menyebabkan orang-orang cenderung menyepelekan efek evolusi.

“Perubahan yang kita ramalkan tahun 2409 dapat saja terhapus oleh hal sederhana, seperti, katakanlah, program makan siang di sekolah. Namun, apa pun yang terjadi, tahun 2409, wanita Framingham cenderung akan lebih pendek 2 cm dan 1 kg lebih berat dibanding mereka yang tidak mengalami seleksi alam. “Evolusi merupakan proses yang lambat. Kita tak melihatnya pada kakek nenek kita, tapi seleksi itu ada.”

Sementara itu, Steve Jones, ahli biologi evolusi di Universitas College London yang pernah mengatakan bahwa evolusi manusia mendekati akhir, menganggap studi Framingham merupakan contoh penting bagaimana seleksi alam masih berjalan melalui perbedaan kemampuan reproduksi. Namun, Jones menganggap bahwa variasi kesuburan wanita seperti yang diukur dalam studi Framingham kurang penting dalam mempengaruhi evolusi manusia, dibanding variasi kesuburan pria. Menurutnya, sperma memiliki lebih banyak kemungkinan mutasi dibanding indung telur, terutama di kalangan pria berusia lebih tua.

"Bila dahulu lazim jika seorang pria memiliki banyak anak di usia senja dari beberapa istri, kini pria cenderung hanya memiliki satu istri dan sedikit anak di usia muda. Berkurangnya jumlah ayah berusia senja memiliki efek pada laju mutasi dan mengurangi munculnya diversitas baru. Padahal, inilah yang menjadi material utama evolusi," kata Jones. "Namun (meski materi evolusi makin jarang) mesin evolusi Darwin tidaklah berhenti. Ia hanya menjadi sangat melambat."

Transkrip Rekaman yang Menghebohkan


Soal rekaman yang diduga sebagai pangkal rekayasa kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi sampai saat ini masih terus menjadi perbincangan. Pembicaraan diduga dilakukan oleh petinggi di Kejaksaan Agung, Wisnu Baroto, dan Anggodo Widjaja, adik tersangka korupsi Anggoro Widjaja.

Berikut transkrip rekaman tersebut seperti dimuat di Kompas edisi cetak, Selasa (27/10).

Wisnu ke Anggodo (23 Juli 2009:12.15)

"Bagaimana perkembangannya."
"Ya, masih tetap nambahin BAP, ini saya masih di Mabes."
"Pokoknya berkasnya ini kelihatannya dimasukkan ke tempatnya R (nama salah satu pucuk pimpinan kejaksaan), minggu ini, terus bali ke sini, terus action,"

Anggoro ke Anggodo (24 Juli 2009:12.25)

"Yo pokoke saiki berita acarane dikompliti."
"Wis gandeng karo Ritonga kok de'e."
"Janji ambek Ritonga, final gelar iku sama kejaksaan lagi, trakhir Senen."
"...Sambil ngenteni surate RI-1 thok nek?"
"Lha kon takok'o Truno, tho."
"Yo mengko bengi, ngko bengi dek'e."

Anggodo ke Wisnu (30 Juli 2009:19.13)
"Pak tadi jadi ketemu?"
"Udah, akhirnya Kosasih yang tau persis teknis di sana. Suruh dikompromikan di sana, Kosasih juga sudah ketemu Pak Susno, dia juga ketemu Pak Susno lagi si Edi. Yang penting kalo dia tidak mengaku susah kita."
"Yang saya penting, dia menyatakan waktu itu supaya membayar Chandra atas perintah Antasari."
"Nah itu."
"Bukan Pak, dia memerintahkan nyerahken ke Chandra yang Bapak juga tahu kan karena kalo ga ada yang memerintah Chandra Pak, enggak nyambung uang itu Iho."
"Memang keseluruhan tetap keterangan itu, kalau Edi nggak ngaku ya biarin, yang penting Ari sama Anggodo kan cerita itu."
"Kan saksinya kurang satu."
"Saksinya akan sudah 2, Ari sama Anggodo."
"Saya bukan saksi, saya kan penyandang dana kan."
"Kenapa dana itu dikeluarkan karena saya disuruh si Edi kan, sama saja kan, ha-ha-ha...."
"Suruh dia ngakulah Pak, kalau temanan kayak gini, ya percuma punya teman."

Tagline Kabinet Indonesia Bersatu II


Ternyata, tidak hanya iklan komersial saja yang memiliki tagline. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketika memimpin rapat perdana Kabinet Indonesia Bersatu II, Jumat (23/10) di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, menyampaikan tagline kabinet baru yang baru dibentuknya.

Secara keseluruhan, ada tiga tagline yang hendak direkatkan pada kabinet berjumlah 34 menteri tersebut. "Pertama, change and continuity. Apa yang dilakukan kabinet sebelumnya, yang masih relevan, yang masih berlanjut, harus dilakukan. Jangan malu-malu," ujar Presiden.

Tagline kedua adalah, debottlenecking, acceleration and enhancement. Sebelumnya, SBY telah berulang-ulang menyampaikan tiga kata yang bermakna perbaikan ke arah yang lebih baik ini. "Dari evaluasi Kabinet Indonesia Bersatu I, saya bisa mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan. Ada sasaran yang tidak tercapai karena bottlenecking dan regulasi yang saling bertabrakan. Bottlenecking atau sumbatan ini menjadi PR Kabinet Indonesia Bersatu II," jelasnya beberapa waktu lalu.

SBY, dalam kesempatan tersebut, juga meminta para menteri melakukan percepatan dan peningkatan kualitas pembangunan di segala bidang. Pada acara silaturahmi dengan para wartawan di kediamannya di Puri Cikeas Indah, Bogor, beberapa waktu lalu, SBY sempat menjelaskan, percepatan, misalnya, dapat dilakukan di bidang pendidikan, pemberdayaan UKM, serta pemberian kredit rakyat.

Sementara itu, tagline ketiga adalah unity, together we can. Tagline yang hampir sama pernah disampaikan oleh Presiden AS Barack Obama.


Sumber: KOMPAS Online

Inilah Program 100 Hari Tim Ekonomi


“Pekerjaan besar belum selesai,” demikian penggalan dari sambutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai dilantik, Selasa (20/10). Sebuah ungkapan bahwa para menteri, khususnya menteri-menteri ekonomi, punya tugas besar menyelesaikan pekerjaan besar yang belum tuntas itu.

Berikut beberapa menteri ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu II, Kamis di Jakarta, memaparkan tekad mereka menyelesaikan tugas besar tadi, khususnya dalam 100 hari mendatang

Menteri Pertanian Suswono

Menteri Pertanian Suswono menyatakan, dalam 2,5 bulan ke depan pihaknya akan memprioritaskan audit lahan pertanian. ”Selama ini luas lahan baku pertanian (untuk komoditas padi) selalu disebutkan 7 juta hektar. Apa itu benar? Padahal, menurut data alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian, tiap tahun mencapai 100.000 hektar dan pencetakan sawah baru minim,” ujar lulusan sarjana peternakan IPB itu.

Dengan mengetahui luas lahan baku yang sesungguhnya, akan memudahkan mengambil kebijakan yang tepat. ”Kalau dananya memungkinkan, ini bagian dari langkah strategis yang akan saya lakukan,” ungkap master di bidang manajemen agribisnis IPB ini.

Selain audit lahan, Suswono menjanjikan akan menambah lahan garapan petani. Selama ini rata-rata lahan garapan petani 0,3 hektar. Dengan luas lahan garapan sesempit itu, tidak mungkin petani bisa kaya.

”Tentu harus ada peningkatan status dan luas garapan lahan petani, caranya dengan melakukan reforma agraria. Meski tidak berarti petani harus memiliki lahan tersebut, tetapi setidaknya ada peningkatan lahan garapan. Idealnya lahan garapan petani 2 hektar,” jelas Suswono. Dia akan bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah mendorong peningkatan nilai tambah dari komoditas petani. Selama ini produk pertanian yang dijual atau ekspor dalam bentuk komoditas primer, yang tidak memberikan nilai tambah dan menumbuhkan industri pengolahan.

Indonesia harus memiliki industri pascapanen yang unggul, yang mengolah produk-produk pertanian lokal supaya berdaya saing dan menciptakan nilai tambah. Visi pertanian yang akan dicanangkan Suswono adalah Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan, yang Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Meningkatkan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Kesejahteraan Petani.

Menperin Mohamad Suleman (MS) Hidayat

MS Hidayat menargetkan tingkat pertumbuhan industri dalam 5 tahun mencapai 6 persen. ”Hal tersebut bisa dicapai dengan menguatkan pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan dan energi, serta komunikasi dan birokrasi,” tegasnya.

Tiga sektor industri unggulan yang bisa dimaksimalkan dalam mewujudkan target tersebut adalah kelompok industri tekstil dan elektronik, logam, dan industri kreatif berbasis budaya.

”Sinergi yang baik antara Departemen Perindustrian, Perdagangan, Pertanian, dan Keuangan akan menjadi pilar utama dalam merealisasikan tingkat pertumbuhan industri yang ditargetkan itu,” ujar Hidayat yang sebelumnya menjabat Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri periode 2008-2013.

Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh

Darwin bertekad, dalam seratus hari ke depan ia akan menginventarisasi persoalan seputar energi dan sumber daya mineral secara umum maupun tantangan yang dihadapi di lingkungan internal departemen yang dipimpinnya.

Beberapa prioritas ke depan adalah bagaimana meningkatkan produksi migas dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Salah satu kendala adalah Indonesia masih bergantung pada luar negeri atau impor dalam memenuhi kebutuhan minyak siap guna atau minyak jadi.

Untuk itu, diversifikasi dan konservasi merupakan alternatif terbaik menghadapi kondisi energi saat ini. Dengan memakai energi terbarukan seperti panas bumi, Indonesia mampu memenuhi tuntutan pasokan energi seperti pembangunan listrik 10.000 megawatt.

Selain itu, penggunaan energi alternatif seperti batu bara (meski tidak terbarukan tetapi bersifat nonminyak) akan ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan minyak bumi tahun 2015.

Dia juga akan melaksanakan reformasi birokrasi. Melalui reformasi birokrasi, ia akan memosisikan diri pada tempat yang sesuai dan bertanggung jawab terhadap jabatan yang diemban.

Mennakertrans Muhaimin Iskandar

Ada tiga prioritas terkait ketenagakerjaan dalam 100 hari kerja pertama. Ketiga prioritas itu adalah komunikasi tripartit yang intensif demi iklim yang kondusif, penciptaan lapangan kerja baru yang memenuhi kenaikan kualitas hidup pekerja, dan optimalisasi pelayanan terhadap tenaga kerja Indonesia.

Muhaimin akan meningkatkan koordinasi, antara lain dengan Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Luar Negeri, serta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk mengoptimalkan prioritas kerja tersebut.

TKI, terutama di sektor informal, harus dihormati, dilayani, diberi bantuan, dan perlindungan untuk mendapat hak mereka di negara penempatan. ”Saya akan memantapkan lagi dengan Departemen Luar Negeri untuk negara-negara yang menjadi tujuan penempatan TKI. Dengan ada perbaikan (pelayanan TKI) di dalam negeri akan diikuti peningkatan penghargaan terhadap TKI di luar negeri.”

Prioritas lainnya adalah memacu kompetensi pekerja agar memenuhi kebutuhan pasar kerja. Upaya akan dilakukan dengan mengoptimalkan balai-balai latihan kerja sesuai standar kompetitif di pasar kerja. Pemerintah pusat akan meningkatkan kerja sama dengan gubernur di daerah sentra TKI.

Peningkatan kualitas program transmigrasi juga akan menjadi perhatian Muhaimin, mulai dari persiapan penempatan, pengembangan masyarakat, dan kawasan transmigrasi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad

Ada tiga program prioritas yang akan dilaksanakan, yakni peningkatan pendapatan nelayan dan fasilitas infrastruktur di daerah pesisir. Selain itu, pengelolaan pulau-pulau, termasuk penyelesaian penamaan pulau.

Menurut Fadel, nelayan yang merupakan obyek utama dari negara maritim harus didorong memiliki pendapatan yang lebih besar. Oleh karena itu, insentif kepada nelayan harus diberikan.

Berkaitan dengan itu, pihaknya akan mengatur mekanisme penjualan ikan dengan harga lebih tinggi serta membuka akses pasar bagi produk nelayan.

”Mekanisme pemasaran hasil tangkapan harus diatur kembali agar nelayan pada lini yang terbawah mendapat harga yang wajar,” ujar Fadel.

Dia akan mulai berkoordinasi dengan Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Pertamina untuk penyediaan infrastruktur bagi nelayan. Di antaranya dengan pembangunan jalan di desa nelayan untuk memudahkan transportasi, serta penambahan BBM.

”Upaya mendorong kesejahteraan nelayan dan membangun departemen ini tidak mungkin dilakukan sendirian,” ujar Fadel.

Menteri Negara Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa


Penyediaan perumahan rakyat masih menghadapi sejumlah kendala. Karena itu, langkah pertama yang dilakukan adalah pemetaan pasar, mencakup pasokan dan permintaan rumah, serta mengefektifkan daya serap pasar. Dia akan melakukan klasifikasi masyarakat yang memperoleh subsidi dan harus memiliki pendapatan tetap.

”Jangan sampai ketika sudah diberikan subsidi atau bantuan, ternyata tertahan di tengah jalan, karena sudah pensiun atau daya beli berkurang. Jadi kontinuitas dari daya beli harus dilihat,” ujarnya.

Suharso menambahkan, dia akan mengkaji mengenai masalah bank tanah (land bank) dan ketersediaan lahan. Perlu ada pencadangan tanah untuk perumahan, dan ini terkait dengan perencanaan kota.

Langkah berikutnya, tahap pembangunan dan upaya menekan biaya pembangunan. Langkah ketiga, memetakan daya beli masyarakat, apakah bisa mencicil selama 5, 10, atau 15 tahun. ”Untuk masyarakat dengan daya beli rendah, perumahan akan dialihkan pada rumah susun sederhana sewa,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan mengefektifkan koordinasi antardepartemen. Selain itu, akan dilakukan evaluasi terhadap harga rumah susun sederhana milik dan rumah sederhana sehat.


Sumber: KOMPAS Online

1500 Blogger Berpesta di Jakarta


Besok, 24 Oktober, para blogger dari berbagai kalangan, usia, latar belakang, dan kota di seluruh Indonesia diajak ‘berpesta’ di gedung SMESCO Gatot Subroto, Jakarta. Inilah acara puncak dari Pesta Blogger 2009 yang bertemakan One Spirit One Nation. Acara yang perayaannya digelar sejak Juli ini diharapkan dihadiri 1500 blogger, atau meningkat dari 1000 bloggger yang tahun lalu hadir.

“Di negara lain tidak pernah ada konferensi blogger yang sampai 1500 (orang) hadir. Biasanya seratusan. Indonesia adalah negara yang (blogger-nya) paling bebas mengekspresikan pendapat, tidak seperti di Cina,” komentar Enda Nasution, blogger yang pada tahun 2007 menjadi chairman Pesta Blogger.

Seperti tahun lalu, Pesta Blogger 2009 tidak hanya dihadiri oleh blogger tanah air, tetapi juga dari manca negara. Akan angkat bicara dalam sesi Blogpreneur adalah Brian Giessen, blogger AS yang berpengalaman di bidang social media. Blogpreneur adalah penggunaan blog untuk mendukung kewirausahaan. Para hari yang sama, tiga blogger lain akan berbicara via Skype. Ia adalah Mark Frauenfelder (pendiri BoingBoing.net), Corvida Raven (pemilik blog teknologi dan social media SheGeeks.net), dan Arsalan Iftikhar (pengacara HAM internasional dan pemilik blog TheMuslimGuy.com).

“Dari Singapura akan hadir dua blogger, Vietnam satu, Bangladesh satu, dan Australia satu,” kata Enda. Blogger Australia, Anthony Bianco (http://thetraverltart.com), nantinya akan mengisahkan pengalaman backpacking-nya di Indonesia, yakni Banda Aceh, Jambi, Pekan Baru, Palembang, Bandung, Semarang dan Surabaya.

“Kami ingin mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia terlibat dalam aktivitas blogging dan melakukannya secara bertanggung jawab, konstruktif, dan kritis – dengan kesadaran social yang tinggi,” kata Iman Brotoseno (Ketua Panitia Pesta Blogger 2009). Karena itulah Prita Mulyasari yang sempat dipenjara karena surat keluhannya beredar di Internet juga akan membagikan pengalamannya dalam salah satu sesi bersama dengan blogger yang berprofesi sebagai pengacara.

Ada 10 ruangan diskusi dalam Pesta Blogger 2009 ini, termasuk yang disponsori oleh Nokia (Online activism), Ford (Driving skills for life), dan Yahoo! (Leading the social news revolution in Indonesia). Dalam acara ini juga akan diumumkan para pemenang kompetisi kategori foto/video, penulisan, kontes Acer tweeting, blog terbaik (10 kategori), dan XL blog.

Nah jika Anda ingin bergabung dengan para blogger, silakan bertandang besok. Acara ini terbuka bagi siapa saja, termasuk pengguna Facebook dan non-blogger. Informasi lengkapnya bisa disimak di http://pestablogger.com.


Sumber: KOMPAS Online

Odol Ternyata Sebuah Merek


Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut Odol, yaitu salah satu merek pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia, nama Odol telah menjadi nama generik.

Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG pada tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut/mouthwash. Odol moutwash pada tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan Eropa.

Karl August Lingner
Karl August Lingner adalah orang yang menciptakan Odol moutwash dan dia adalah orang yang giat mengampanyekan Hidup Higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang mengadakan International Hygiene Exhibition pada tahun 1911. Dia mendirikan museum The German Hygyene Museum di Dresden.Wikipedia

Ternyata ODOL bukan yang pertama sebagai merk yang memproduksi massal,Pasta Gigi pertama yang diproduksi masal hampir 90 tahun sebelum Merk ODOL lahir.

Sejarah pasta gigi dimulai sejak 5000 tahun yang lalu lewat peradaban Mesir Kuno. Ketika itu masyarakat Mesir Kuno membuat pasta gigi dengan bahan terbuat dari campuran kuku lembu jantan yang dihancurkan, tepung, batu apung dan debu dari cangkang telur yang telah dibakar. Saat itu sikat gigi juga belum ditemukan, jadi membersihkan gigi pun dengan menggunakan jari-jari tangan.

Sementara menurut naskah kuno dari Persia, sekitar 1000 tahun lalu masyarakat mulai menambahkan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan untuk membuat pasta gigi bubuk.

Penggunaan pasta gigi krim seperti yang sekarang kita gunakan baru ditemukan pada abad ke-19. Perusahaan Colgate yang ada di Amerika Serikat adalah perusahaan pertama yang memproduksi pasta gigi bentuk ini, lebih tepatnya oleh seorang William Colgate 1806.Colgate.com


Disadur: http://anehbinunik.blogspot.com

Pidato Lengkap Presiden SBY 20 Oktober 2009


Assalamualaikum Wr Wb.

Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia,
Yang saya muliakan kepala negara dan pemerintahan, serta utusan khusus dari negara-negara sahabat,
Yang saya hormati para Ketua, para Wakil Ketua dan anggota lembaga-lembaga negara,
Yang mulia para duta besar serta para pimpinan organisasi internasional,
Yang saya hormati para gubernur kepala daerah seluruh Indonesia,
Saudara-saudara se-bangsa se-Tanah Air, hadirin sekalian yang saya muliakan,


Hari ini dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT, saya dan saudara Prof Dr Boediono baru saja mengucapkan sumpah di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk mengemban amanah rakyat lima tahun mendatang.

Pada kesempatan yang bersejarah dan Insya Allah penuh berkah ini, saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan dan anggota MPR RI, Pimpinan dan anggota DPR RI, Pimpinan dan anggota DPD RI, beserta pimpinan dan anggota lembaga-lembaga negara lainnya masa bakti 2004-2009 yang telah bersama-sama bekerja keras membangun bangsa dan negara kita menuju masa depan yang lebih baik.

Kepada Saudara Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden periode 2004-2009 yang telah mendampingi saya selama lima tahun terakhir, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan atas jasa dan pengabdian saudara baik kepada pemerintah maupun kepada bangsa dan negara. Pengabdian saudara tercatat abadi dalam sejarah perjalanan bangsa dan akan dikenang sepanjang masa.

Kepada segenap jajaran Kabinet Indonesia Bersatu masa bakti 2004-2009, saya ucapkan pula terima kasih dan penghargaan saya atas upaya yang sungguh-sungguh dalam menjalankan dan menyukseskan program-program pembangunan nasional yang sarat dengan tantangan dan permasalahan yang rumit.

Saudara-saudara, kita baru saja melewati periode sejarah 2004-2009 yang penuh dengan tantangan. Hari ini Bangsa Indonesia patut bersyukur dan berbesar hati, di tengah gejolak dan krisis politik di berbagai wilayah dunia, kita tetap tegak dan tegar sebagai negara demokrasi yang makin kuat dan stabil.

Di tengah badai finansial dunia, ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan nomor tiga tertinggi di dunia. Di tengah maraknya konflik dan disintegrasi di berbagai wilayah dunia lain, Bangsa Indonesia semakin rukun dan bersatu.

Karena itu tepatlah kalau dalam beberapa hari ini berbagai televisi internasional muncul tayangan yang menyebut bangsa kita sebagai "remarkable Indonesia", bangsa yang dinilai berhasil dalam mengatasi krisis dan tantangan yang berat dan kompleks sepuluh tahun terakhir ini.

Namun semua itu janganlah membuat kita lemah, lalai, apalagi besar kepala. Ingat, pekerjaan besar kita masih belum selesai. Ibarat perjalanan sebuah kapal, ke depan kita akan mengarungi samudera yang penuh dengan gelombang, dan badai.

Di luar Indonesia, krisis perekonomian global belum sepenuhnya usai. Perdagangan dan arus investasi dunia belum pulih. Sementara itu, harga minyak dan berbagai komoditas masih berfluktuasi yang dapat menghantam stabilitas dan kepastian ekonomi kita.

Oleh karena itu, walaupun secara gejala perbaikan perekonomian dunia mulai terlihat, namun kita tidak boleh berhenti untuk terus memperkuat sendi-sendi perekonomian kita seraya tetap melanjutkan upaya nasional untuk meminimalkan dampak dari krisis dunia dewasa ini.

Di dalam negeri, kita bersyukur reformasi telah berjalan makin jauh, namun masih belum tuntas. Upaya untuk membangun Good Governance dan memberantas korupsi mulai membuahkan hasil, namun masih perlu terus ditingkatkan.
Kemiskinan sudah banyak berkurang, namun upaya peningkatan kesejahteraan rakyat perlu terus dilanjutkan.

Pengalaman menunjukkan setiap prestasi yang kita capai biasanya akan disusul oleh tantangan-tantangan baru. Tetapi saya percaya semua tantangan itu, baik yang sudah kita ketahui maupun yang belum dapat kita bayangkan akan dapat kita hadapi dan atasi bersama. Insya Allah Bangsa Indonesia akan terus maju meningkatkan kehidupannya yang lebih baik.

Saudara-saudara, tahun ini kita menyaksikan rakyat Indonesia telah menentukan pilihannya dalam Pemilihan Umum yang berlangsung secara damai dan demokratis. Ini adalah kali ketiga kita mampu menyelenggarakan Pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, serta jujur dan adil. Kita semua mampu melaksanakan kompetisi politik dengan penuh etika dan kedewasaan.

Dalam Pemilihan Umum, kalah atau menang adalah hal yang biasa. Dalam demokrasi, kita semua menang, demokrasi menang, rakyat menang, Indonesia menang.

Berkaitan dengan itu pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan rasa hormat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Prabowo Subianto, serta Bapak Muhammad Jusuf Kalla dan Bapak Wiranto atas partisipasi aktif dan kegigihan beliau-beliau sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pemilihan tahun 2009. Mereka adalah putra-putri bangsa yang ikut berjasa memekarkan kehidupan demokrasi di tanah air kita.

Hari ini saya mengajak semua komponen bangsa untuk kembali bersatu dan bersama-sama membangun bangsa, membangun masa depan kita semua. Dengan semangat baru dan kebersamaan, mari kita songsong pembangunan lima tahun ke depan dengan penuh optimisme dan rasa percaya diri.

Dalam menjalankan amanah rakyat lima tahun mendatang, saya bersama wakil presiden telah menetapkan program seratus hari, program satu tahun, dan program lima tahun ke depan. Esensi dari program lima tahun mendatang adalah peningkatan kesejahteraan rakyat, penguatan demokrasi, dan penegakan keadialan. Prosperity, democracy, and justice.

Peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan prioritas utama. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan keunggulan daya saing, pengelolaan sumber daya alam, dan peningkatan sumber daya manusia.

Ekonomi kita harus tumbuh semakin tinggi, namun pertumbuhan ekonomi yang kita ciptakan adalah pertumbuhan yang inklusif, pertumbuhan yang berkeadilan, dan pertumbuhan disertai pemerataan.
Kita juga ingin membangun tatanan demokrasi yang bermartabat, yaitu demokrasi yang memberikan ruang kebebasan dan hak politik rakyat tanpa meninggalkan stabilitas dan ketertiban politik.

Kita juga ingin menciptakan keadilan yang lebih baik, ditandai dengan penghormatan terhadap praktik kehidupan yang non diskriminatif, persamaan kesempatan, dan tetap memelihara kesetiakawanan sosial dan perlindungan bagi yang lemah.

Saudara-saudara, untuk mewujudkan cita-cita kita semua, utamanya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkuat demokrasi dan meningkatkan keadilan, ada sejumlah kunci sukses yang perlu kita pedomani dan jalankan bersama.

Pertama, jangan pernah kita menyerah dan patah semangat. Ingat, segala keberhasilan monumental bangsa kita dari revolusi, pembangunan nasional, reformasi, penyelesaian berbagai konflik, termasuk penanganan tsunami, semuanya ini hanya bisa dicapai dengan keuletan dan semangat tak kenal menyerah.

Sebagaimana sering saya sampaikan dalam berbagai kesempatan, kita harus selalu mengobarkan semangat harus bisa. ’Can do spirit’. Ke depan, dengan semangat Indonesia bisa kita akan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah krisis dunia. Dengan semangat inilah kita akan menegakkan "good governance" dan membasmi korupsi.

Dengan semangat ini pulalah kita akan terus mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. Kunci sukses yang kedua adalah perlu terus menjaga persatuan dan kebersamaan. Dalam demokrasi kita bisa berbeda pendapat, namun tidak berarti harus terpecah belah. Dalam demokrasi yang sehat, ada masanya kita berdebat, ada masanya kita merapatkan barisan.

Dalam menghadapi berbagai tantangan dunia yang kian berat, para pemimpin bangsa apa pun warna politiknya harus bisa terus menjaga kekompakan, mencari solusi bersama, dan sedia berkorban untuk kepentingan bangsa yang lebih besar.

Oleh karena itu, dalam melanjutkan pembangunan bangsa yang tidak pernah sepi dari tantangan dan dalam melaksanakan reformasi gelombang kedua sepuluh tahun mendatang, marilah terus kita pupuk dan perkokoh persatuan dan kebersamaan kita.

Kunci sukses yang ketiga adalah kita harus menjaga jati diri kita, ke-Indonesia-an kita. Yang membedakan Bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain adalah budaya kita, "way of life" kita, dan ke-Indonesia-an kita. Ada identitas dan kepribadian yang membuat Bangsa Indonesia khas, unggul, dan tidak mudah goyah.

Ke-Indonesia-an kita tercermin dalam sikap pluralisme atau kebhinnekaan, kekeluargaan, kesantunan, toleransi, sikap moderat, keterbukaan, dan rasa kemanusiaan. Hal-hal inilah yang harus kita jaga, kita pupuk dan kita suburkan di hati sanubari kita dan di hati anak-anak kita. Inilah modal sosial dan potensi nasional yang paling berharga.

Hadirin yang saya muliakan, rakyat Indonesia yang saya banggakan, mengakhiri pidato ini saya mengajak segenap rakyat Indonesia untuk terus melangkah maju sebagai sebuah bangsa yang besar, rukun dan bersatu, bangsa yang senantiasa tegak dan tegar menghadapi tantangan berlandaskan empat pilar kehidupan bernegara, yaitu Pancasila, NKRI, UUD 1945, da Bhineka Tunggal Ika.

Kepada para tamu negara-negara sahabat di tengah-tengah kita, terimalah salam persahabatan Bangsa Indonesia. Atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia, saya juga akan mengambil bagian sebagaimana disampaikan oleh Bapak Taufiq Kiemas tadi untuk ikut mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Sultan Brunei Darussalam, Paduka Yang Mulia Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Timor Leste Yang Mulia Jose Ramos Horta, Perdana Menteri Singapura Yang Mulia Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Australia Yang Mulia Kevin Rudd, dan Perdana Menteri Malaysia Yang Mulia Datuk Sri Muhammad Najib Tun Haji Abdul Razak.

Saya juga mengucapkan selamat datang kepada utusan khusus dari Thailand, Republik Korea, Amerika Serikat, Republik Ceko, Srilanka, Selandia Baru, Jepang dan Filipina. Kedatangan sahabat-sahabat internasional dalam inagurasi hari ini merupakan simbol "goodwill" dan kehormatan yang tiada taranya bagi Bangsa Indonesia.

Kepada dunia internasional saya ingin menegaskan bahwa Indonesia akan terus menjalankan politik bebas aktif dan akan terus berjuang untuk keadilan dan perdamaian dunia.

Indonesia akan mengobarkan nasionalisme yang sejuk, yang moderat dan yang penuh persahabatan, sekaligus mengusung internasionalisme yang dinamis. Indonesia kini menghadapi lingkungan strategis yang baru di mana tidak ada negara yang menganggap Indonesia musuh dan tidak ada negara yang dianggap Indonesia sebagai musuh. Dengan demikian, Indonesia kini dapat dengan leluasa menjalankan "all direction foreign policy", di mana kita dapat mempunyai "a million friends and zero enemy".

Indonesia akan bekerjasama dengan siapa pun yang memiliki niat dan tujuan sama, utamanya untuk membangun tatanan dunia yang damai, adil, demokratis, dan sejahtera.

Indonesia akan terus berada di garis depan dalam upaya untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih baik. Kami akan terus menjadi pelopor dalam upaya penyelamatan bumi dari perubahan iklim. Dalam reformasi ekonomi dunia, utamanya melalui G20 dalam memperjuangkan Millenium Development Goals, dalam memajukan multilateralisme melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan dalam mendorong tercapainya kerukunan antar peradaban, harmony among civilization.

Di tingkat kawasan, Indonesia akan terus berikhtiar bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk mewujudkan komunitas ASEAN dan menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, sejahtera, dan dinamis.

Akhirnya kepada segenap rakyat Indonesia di mana pun saudara berada, sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang saudara berikan kepada saya dan Prof Dr Boediono untuk melanjutkan kepemimpinan nasional lima tahun mendatang.

Mari kita lanjutkan kerja keras dan kerja cerdas kita guna mencapai prestasi pembangunan yang lebih baik lagi di masa depan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dalam membangun bangsa dan negara menuju bangsa yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.

Terima Kasih, Wassalaamu’alaikum Wr Wb.


Sumber: KOMPAS Online

Rapat Pembagian Komisi DPR Digelar Tertutup


JAKARTA--MI: Rapat konsultasi DPR dimulai pukul 10.30 WIB yang dihadiri oleh para pimpinan fraksi untuk membahas pembagian dan penetapan komisi-komisi dilakukan tertutup.

Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPR Marzuki Alie. Menurut daftar hadir peserta rapat, hanya Fraksi Partai Golkar (FPG) yang tidak datang dengan full team. FPG hanya dihadiri oleh bendahara partai, Setya Novanto. Sedangkan Priyo Budi Santoso sebagai Ketua FPG hadir sebagai pimpinan DPR.

Selain FPG, semua fraksi di DPR datang dengan kekuatan penuh. Rapat tersebut membahas tentang jumlah komisi, tata cara pembagian komisi dan badan kelengkapan, penetapan pimpinan komisi-komisi, dan badan kelengkapan DPR.

Menurut anggota Fraksi PAN, Zulkifli Hasan, keadaan di dalam rapat sangat bernuansa kekeluargaan. "Semua pimpinan DPR datang dan semua pimpinan fraksi juga datang," ujarnya kepada Media Indonesia yang ditemui saat keluar ruangan. Mayoritas fraksi menginginkan jumlah komisi tetap 11 dengan alasan efektivitas.

Selanjutnya, dia menerangkan bahwa urutan pembagian untuk memilih komisi, yaitu Demokrat, Golkar, Demokrat, Golkar, Demokrat, PDIP, Demokrat, Golkar, PDIP, PKS, kemudian PAN. Namun, komposisi tersebut masih akan dibahas pembagiannya dalam mekanisme lobi, sistem yang digunakan untuk membagi urutan komisi, dan pembagiannya berdasarkan mekanisme proporsionalitas menurut perolehan suara di DPR.

Sumber: Media Indonesia Online

Berebut Nafkah di Komisi Basah


KOMISI adalah salah satu lembaga di DPR yang menjadi incaran para wakil rakyat karena di komisi itulah tersimpan komisi yang menggiurkan, baik karena budaya rente maupun budaya korupsi.

Hari-hari belakangan ini partai-partai dan para wakil rakyat sibuk memperebutkan posisi di sebelas komisi yang tersedia. Perebutan posisi itu sekaligus mencerminkan apa sesungguhnya motivasi mereka menjadi anggota DPR. Apakah mereka ke Senayan karena nafkah atau karena pengabdian.

Pengalaman sejauh ini dengan jelas memperlihatkan motivasi nafkah jauh lebih dominan daripada motivasi pengabdian. Karena itu, mereka mengincar komisi yang memiliki banyak proyek atau komisi basah.

Contoh komisi basah, sebagian mereka menyebutnya sebagai komisi mata air, ialah Komisi IV yang membidangi sektor pertanian dan kehutanan, Komisi V membidangi perhubungan, Komisi VI membidangi perdagangan dan koperasi, Komisi VII membidangi energi dan mineral, Komisi X membidangi pendidikan dan pariwisata, serta Komisi XI yang membidangi keuangan.

Semua partai dan fraksi berlomba merebut kedudukan ketua atau wakil ketua yang mungkin diraih dalam komisi-komisi basah itu. Karena gagal mendudukkan wakil partai di komisi basah, sama artinya gagal mengamankan sumber pemasukan partai.

Pertanyaannya adalah bukankah DPR lembaga legislatif yang tidak memiliki portofolio proyek dan tidak mengendalikan anggaran? Bagaimana lembaga seperti itu menjadi ladang uang bagi partai-partai?

Dalam keadaan normal, itu adalah pertanyaan wajar dan lazim. Akan tetapi, dalam konteks Indonesia, harus diakui, itu pertanyaan naif.

Tertangkap basahnya para wakil rakyat kita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam berbagai kasus menceritakan dengan gamblang bagaimana modus oknum wakil rakyat mengeruk fulus dari komisi basah. Kasus-kasus itu adalah juga kisah buruk tentang bagaimana oknum partai mendapatkan uang dari komisi mata air.

Ironisnya, penangkapan-penangkapan itu sama sekali tidak menimbulkan efek jera. Perebutan posisi di komisi-komisi basah menjadi petunjuk betapa semua yang pernah terjadi akan terus berlangsung. Buat apa memperebutkan komisi basah kalau tidak ada motif mendapatkan manfaat? Mengapa bersusah-payah memperjuangkan kedudukan di komisi mata air bila hanya akan duduk manis dan makan gaji murni dari sana?

Semestinya, seluruh wakil rakyat, fraksi, dan partai tidak perlu memilih-milih komisi. Di mana pun mereka mendapat tempat, di situlah semestinya mereka mendedikasikan seluruh pengabdian dan kemampuan demi rakyat, bangsa, dan negara. Tetapi spirit seperti itu telah tergerus motif korupsi dan kolusi. Itu menyedihkan dan memprihatinkan.

Karena itu, inilah saatnya bagi rakyat untuk mengawasi dan memberi sanksi bagi wakil-wakil mereka bila kedapatan bertindak tidak terpuji. Ini juga kesempatan KPK untuk membuktikan, betapa pun dilemahkan secara sistematis, lembaga ini tetap tegas kepada wakil rakyat yang korup.

Sumber: Media Indonesia Online

Jumlah Komisi DPR RI Tetap 11


Jakarta - Jumlah komisi DPR RI kemungkinan besar tidak mengalami perubahan dibanding periode sebelumnya. Dari hasil rapat pimpinan DPR sebagian besar sepakat jumlah komisi tetap 11.

"Sebagian besar pimpinan DPR, sepakat semua komisi tetap 11, ditambah alat kelengkapan lain menjadi 16," ujar Ketua DPR Marzuki Alie ketika ditanyai wartawan usai menghadiri peluncuran buku berjudul 'Energynomics' karya politisi PKB Marwan Ja'far di Gedung DPR RI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (12/10/2009).

Marzuki menjelaskan, tiap komisi akan memiliki 3 wakil ketua komisi. Rencananya, rapat pimpinan hari ini akan dibawa ke dalam rapat konsultasi dengan pimpinan fraksi.

"Besok jam dua siang, akan didengarkan apakah ada usulan lain atau tidak. Usai mendengarkan usulan , jumlah komisi kemudian akan ditetapkan," terang Marzuki.

Ketua DPP Partai Demokrat ini juga mengatakan, hasil rapat pimpinan akan segera dibeberkan kepada ketua fraksi, supaya tiap fraksi segera mengadakan rapat internal.

"Nanti pimpinan-pimpinan DPR akan membeberkan hasil rapat pimpinan dengan ketua-ketua fraksi, supaya fraksi mengadakan rapat internal dan mengutarakan keputusan fraksinya besok dalam rapat konsultasi," jelas Marzuki.

Sumber: Detik.com

Komisi 'Basah' Jadi Rebutan Fraksi-fraksi di DPR


Jakarta - Sore nanti pimpinan fraksi di DPR akan memutuskan pembagian komisi dan pimpinannya dalam rapat konsultasi dan lobi. Mereka akan memperebutkan komisi dan pimpinan komisi yang memiliki mitra kerja kementerian 'basah'.

"Nanti kita akan bagi komisi dan pimpinannya. Komisi-komisi yang memiliki mitra kerja dengan anggaran besar pasti jadi rebutan," kata Ketua FPKB Marwan Jafar kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/10/2009).

Menurut salah satu kandidat menteri SBY dari PKB ini, beberapa fraksi sudah menegaskan harapannya untuk menguasai komisi tertentu. Untuk PKB, Marwan mengungkapkan keinginan fraksinya memegang Komisi X DPR yang menangani soal pendidikan, pariwisata dan olahraga.

"Semua fraksi ingin dapat komisi yang bagus. Tetapi kan semua diatur secara proporsional. Jadi tergantung lobinya nanti," papar Marwan.

Informasi yang dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, FPD mengincar komisi-komisi ekonomi seperti Komisi VI tentang BUMN dan perdagangan, Komisi VII tentang energi dan lingkungan dan Komisi XI tentang perbankan dan keuangan selain Komisi I tentang pertahanan dan luar negeri.

Sementara FPG juga mengincar komisi ekonomi yang selama ini didudukinya. Tentu saja hal ini akan berbenturan dengan kemauan FPD yang juga mengincar komisi yang sama.

Sementara itu FPDIP cenderung mempertahankan komisi yang selama ini dipegangnya, yaitu komisi IX dan III. Komisi IX membidangi kesehatan dan tenaga kerja, sementara komisi III membidangi hukum dan kemananan.

Fraksi-fraksi kecil-menengah seperti FPKS, FPAN, FPPP dan FPKB berebut Komisi X tentang pendidikan, Komisi V tentang infrastruktur dan Komisi IV tentang pertanian dan kehutanan. Semua ini akan diputuskan dalam rapat lobi nanti siang.

Sumber Detik.com