Hikmah Hari Qurban


Alhamdulillah. Dengan adanya hari raya qurban atau biasa yang dikenal dengan Idul Adha membentuk diri kita sebagai ummat manusia (muslim khususnya) semakin lebih mempererat tali persaudaraan. Terjalinnya silaturahmi ini dengan mempersembahkan yang terbaik buat saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air untuk ikut merasakan nikmatnya daging kurban tanpa harus membeli, apalagi harga daging kini masih berada jauh di atas harga yang terjangkau oleh masyarakat.

Dari berbagai analisa untuk memastikan bahwa hewan qurban itu bisa dikonsumsi—sudah sepantasnya untuk dibagi-bagikan untuk saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan. Untuk memperbaiki gizi dan mengutip bahasa saudara-saudara kita umumnya, “Setahun sekali boleh saja merasakan makan daging dalam jumlah yang lebih dari cukup. Supaya kita ikut merasakan rejeki saudara kita yang punya kelebihan harta.”

Semestinya, perkataan itu tidak harus disebutkan oleh saudara-saudara kita yang kondisinya memang amat membutuhkan bantuan. Namun, kondisi yang mendesak untuk mengekspose “kondisi” mereka agar masyarakat yang dikatakan mempunyai kelebihan harta itu tergerak hatinya.

Kegembiraan bersama ini pun tidak serta-merta menjadi kegembiraan saudara-saudara kita tersebut. Kenyataan yang menerpa saudara-saudara kita itu sekali lagi ditambah lagi dengan “kurang bersahabatnya” harga minyak tanah untuk memasak daging qurban.

Apa dengan kondisi seperti ini daging itu hanya dilihat lalu matang dan “sim salabim” berubah menjadi daging lezat siap santap? Faktor lain ikut mengiringi. Harga beberapa bahan untuk menjadikan daging itu bisa disantap pun masih “mencekik”. Bahan lainnya agar daging itu berubah menjadi lezat seperti bawang merah, cabe merah, minyak goreng, dan lain sebagainya masih ada jauh di atas harga yang bisa dijangkau oleh saudara-saudara kita.

Memasak pun baik dengan menggunakan minyak tanah atau gas masih menjadi kendala agar daging itu bisa dimakan bersama-sama anggota keluarga lainnya.

Semestinya, fenomena seperti ini apalagi di hari baik ini selain para pejabat yang mempunyai kelebihan harta lalu disumbangkan melalui hewan qurban, tapi juga pemerintah sebagai salah seorang yang tergolong orang yang mempunyai kelebihan harta juga tergerak hatinya. Agar saudara-saudara kita bisa menyajikan daging qurban yang lezat, sekali lagi. Artinya, dengan adanya Idul Adha ini selain memberikan “sejumput” daging qurban, tapi pemerintah bisa berperan untuk menurunkan harga minyak tanah dan bahan baku makanan lainnya. Semoga.**

Tidak ada komentar: