Lagi-lagi Perbuatan Nato


Kementerian Pertahanan Afganistan, Sabtu (7/11), menegaskan bahwa sebuah serangan yang dilancarkan pasukan NATO di Provinsi Badghis, barat laut Afganistan, pada Jumat lalu salah sasaran dan mengenai pasukan koalisi dan pasukan keamanan Afganistan. Empat tentara dan tiga polisi Afganistan dilaporkan tewas akibat serangan yang salah sasaran tersebut.

Belum diperoleh konfirmasi dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tentang insiden fatal ini.

Hanya saja, menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Afganistan, Jenderal Mohammad Zahir Azimi, dan juga juru bicara kepolisian, Raouf Ahmadi, serangan yang salah itu juga mengakibatkan 15 tentara Afganistan serta seorang anggota polisi cedera.

Kini insiden itu dalam penyelidikan pihak NATO dan keamanan Afganistan, dan dalam waktu dekat hasil laporan mereka akan dipublikasikan.

Markas NATO di Kabul hanya menyatakan bahwa lebih dari 25 anggota pasukan NATO dan keamanan Afganistan terluka saat dilakukannya aksi pencarian dua penerjun AS yang melakukan operasi rutin pengiriman logistik di wilayah terisolasi di barat laut Afganistan. Markas NATO tak mengungkapkan soal salah serangan, seperti yang diungkapkan Kementerian Pertahanan Afganistan.

Sementara itu, menurut seorang juru bicara Palang Merah, Walid Akbar, pada insiden terpisah pasukan NATO juga salah sasaran, menyerang sebuah kantor Palang Merah di kota Qalat, Sabtu dini hari. Seorang penjaga keamanan tewas dan menawan tiga petugas lokal Palang Merah.

Tenggelam atau ditawan

Dua personel AS yang hilang saat terjun dalam misi pengiriman persediaan pada Rabu lalu—berasal dari Brigade Tempur ke-4 Divisi Serangan Udara—masih belum diketahui nasibnya. Tidak diketahui apakah mereka ditawan pihak Taliban atau tenggelam disapu arus sungai saat mereka berupaya mengambil barang persediaan yang hanyut.

Insiden yang kemudian diberitakan salah sasaran serangan itu diyakini terjadi saat pasukan bantuan internasional NATO, ISAF, berhadapan dengan tentara Afganistan yang tengah berupaya mencari dua tentara AS yang hilang itu.

Semula pasukan Afganistan itu bertempur melawan Taliban, yang diduga menawan dua tentara AS tersebut. Pesawat-pesawat tempur pasukan gabungan dimintai bantuan untuk mendukung serangan tersebut. Ternyata pesawat-pesawat tersebut malah salah sasaran saat membantu mereka.

Menurut sumber Taliban, jumlah korban bahkan lebih dari yang disebutkan pihak Afganistan. Juru bicara Taliban, Qari Yusuf Ahmadi, mengatakan, ”Korban tewas dari salah sasaran bom adalah 32 tentara gabungan dan 43 tentara Afganistan tewas.”

Menurut Yusuf Ahmadi, semula memang terjadi kontak senjata antara Taliban dan pasukan Afganistan serta pasukan gabungan di Distrik Murghab, Provinsi Badghis.

”Pertempuran berlangsung sekitar 4 jam, sangat sengit, dari jarak dekat. Namun, pada akhir senja hari pasukan asing mengebom tempat pertempuran dan mereka salah sasaran,” kata juru bicara Taliban ini pula.

Saat pertempuran berlangsung, di bagian lain Afganistan juga tengah dilakukan relokasi sekitar 200 anggota staf asing PBB setelah insiden serangan yang menelan korban di markas PBB, 28 Oktober lalu.

”Sekitar 200 anggota staf dipindah, bukan 600 orang,” ungkap Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon, Sabtu.

Sumber: KOMPAS Online

Tidak ada komentar: